Sat, Nov, 1, 2008
Laporan Rakyat Merdeka Dari Athens, Ohio, AS (6)
Rakyat Merdeka Report from Athens, Ohio, US (6)
Muhammad Rusmadi
Tahu Saya Dari Indonesia
Warga Ohio Kaget
(When They Know I’m from Indonesia
Ohio People Are Surprised)
Ini adalah hari kedua saya berada di kota Athens, kota kecil (town) di negara bagian Ohio. Kenapa ke Ohio, karena wilayah ini termasuk salah satu kota yang disebut sebagai Swing State. Maksudnya, wilayah yang kekuatannya tidak terbaca apakah akan lebih pro kepada Barack Obama atau John McCain. Jadi merupakan daerah pertempuran (battleground). Makanya, kedua calon presiden (capres) Amrik ini kini sedang berjuang memperebutkan suara di wilayah ini.
Saat di Boston, saya sudah diberi tahu tentang gambaran kota ini. Dan benar. Saat memasuki kota, wilayah ini memang lebih didominasi kampus, Ohio University (OU). Dan, karena seorang wartawan, saya diberi tahu, sekolah jurnalistik disini adalah salah satu yang terbaik di Amerika Serikat. Bahkan mengalahkan Harvard University di Boston yang dikenal sebagai kampus prestisius itu untuk studi jurnalistik.
Melihat bangunan OU yang begitu mendominasi kota, saya mencoba membandingkannya dengan Jogja. Ya, mirip. Tapi memang lalu lintasnya tak separah Jogja. Suasananya disini lengang. Kemana-mana bisa hanya berjalan kaki, seperti juga di pusat kota Boston. Namun di Boston karena kotanya yang lebih besar (city), tersedia juga angkutan umum seperti taksi, bis dan kareta bawah tanah (subway). Sementara disini tidak ada.
Herannya, saat memasuki kota Athens saya tidak melihat sama sekali spanduk-spanduk atau banner kampanye kedua capres yang kini sedang bertarung. Belakangan saya tahu, karena sebenarnya wilayah Athens adalah 'kawasan biru', dikuasai pendukung Partai Demokrat alias pro Obama. Juga karena Athens nyaris menyatu dengan kampus OU dan umumnya warga disini adalah kaum liberal. Tapi agak keluar kota Athens, tidak sedikit juga yang pro Partai Republik.
Kamis (31/10) sore, saya punya waktu senggang berjalan-jalan ke pinggiran kota Athens. Menurut Mary T. Rogus, Associate Professor di Sripps College of Communication Ohio University, di kawasan East State Street saya akan bisa menyaksikan banyak banner kampanye. Saya berjalan kesana. Lumayan juga. Dari penginapan saya di kawasan Richland Avenue, butuh waktu sekitar 30 menit. Karena kondisi jalannya yang rada berbukit, plus hawa dingin musim gugur yang lumayan menusuk.
Kawasan East State Street adalah pinggiran pusat kota Athens. Memasuki kawasan ini, mulai terlihat banner-banner kecil dukungan terhadap capres yang ditancapkan di depan baik kantor maupun rumah warga. Dan benar juga, kawasan ini didominasi kaum Demokrat yang pro Obama. Saya hanya menemukan dua banner yang berisi dukungan kepada pasangan John McCain-Sarah Palin. Tidak seperti di Indonesia yang jor-joran dengan spanduk atau banner yang berukuran raksasa, disini ukurannya kecil-kecil.
Saya terus menyusuri East State, memasuki ke jalan-jalan yang berbukit di kawasan Lincoln St, lalu ke Mapplewood. Rumah-rumah disini umumnya dibuat dari kayu, papan. Satu ketika pas di Kanada –yang umumnya perumahannya mirip dengan disini, Eropa dan kawasan yang memiliki empat musim lainnya, saya sempat melihat sebuah rumah yang sedang dibangun, dindingnya dibikin tebal, berlapis. Di antaranya lapisan alumunium foil, juga semacam kapuk atau busa tebal. Mungkin untuk melindungi dari cuaca yang memang sering ekstrim disini.
Bila di kawasan East State sepi –umumnya orang tidak suka nongkrong di luar karena hawanya lumayan dingin, di kawasan Mapplewood susananya rada ramai. Mungkin ada sekitar 200-an warga dengan keluarga mereka terlihat ramai di jalanan di depan perumahan mereka. Ya, saat ini adalah momen perayaan Halloween. Warga pun keluar dengan kostum yang diusahakan unik dan terkesan seram.
Halloween atau Hallowe’en adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia, dan dibawa oleh orang Irlandia yang pindah ke Amerika Utara. Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili."
Sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun. Halloween identik dengan setan, penyihir hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.
Di kawasan Mapplewood, sejumlah keluarga dengan anak-anak mereka keluar menghampiri rumah-rumah tetangga. Sementara yang punya rumah umumnya duduk di depan pintu rumah mereka menunggu anak-anak yang datang meminta permen. Mereka umumnya ramah, menyapa dan melempar senyum kepada saya. Dan, lagi, di depan rumah warga sini tertancap banner-banner kecil dukungan untuk Obama.
Di Shannon Avenue, susananya lebih meriah lagi. Udara dingin tak mereka hiraukan. Perhatian saya tertuju pada pasangan suami istri David Israels (56), yang duduk di tangga rumah bersama keluarga besar mereka. Di topi dan bajunya tampak tiga bros Obama. Di depan rumahnya juga tertancap satu banner kecil warna hijau bertulis Obama-Biden (Joe Biden, cawapres Obama).
Saat saya kasih tahu saya dari Indonesia, mereka kaget. Karena mereka juga tahu Obama pernah tinggal di Indonesia. Namun, meski hingga kini Obama terus memimpin di setiap jajak pendapat, keluarga ini mengaku masih belum tenang. “Terus terang, kami masih rada gugup kalau-kalau Obama kalah,” aku David yang sudah pensiun dari profesinya sebagai sopir ini. (Bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment