Monday, May 18, 2009

Berkenalan Dengan Fotografer Obama (A Conversation with Obama’s Photographer)

Sat, Nov, 8, 2008

Laporan Rakyat Merdeka Dari Athens, Ohio, AS (13)
Rakyat Merdeka Report from Athens, Ohio, US (13)

Muhammad Rusmadi

Berkenalan Dengan Fotografer Obama
(A Conversation with Obama’s Photographer)

Saya merasa beruntung saat berada di kota Athens Ohio, dikenalkan dengan Pete Souza. Dia adalah fotografer Barack Obama saat presiden Amerika ini baru merajut karir politiknya sebagai senator. Saya menemuinya Senin (3/11) lalu, hanya sehari menjelang pencoblosan pemilihan presiden (pilpres) yang akhirnya memenangkan Obama sebagai presiden Amrik.
Saat ini, Pete lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mengajar di sekolah jurnalistik sebagai asisten profesor di School of Visual Communication, Sripps College of Communication, Ohio University. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah jurnalistik terbaik di Amerika Serikat. Meski demikian, di saat yang sama Pete juga masih menjadi fotografer freelance. Saat Amerika dipimpin Presiden Ronald Reagen, dia menjadi fotografer Gedung Putih waktu itu.
Sambil ngobrol, Pete pun memperkenalkan alamat website-nya, www.petesouza.com. Disini bisa disaksikan display foto-foto hasil jepretannya saat Obama baru dilantik sebagai senator mewakili negara bagian Illinois. Juga sejumlah perjalanan Obama sebagai senator yang sering dia ikuti. “Waktu itu cuma saya satu-satunya fotografer yang mengikuti dia (Obama -red),” ungkap Pete. Sementara fotografer lainnya umumnya tidak tertarik bergabung bersama Obama.
Bisa dilihat, jepretan-jepretan Pete saat di Rusia, misalnya. Karena saat itu Obama memang sama sekali tidak dikenal, orang-orang tak ada yang memperhatikannya alias cuek. “Coba Anda perhatikan, orang-orang di sekitar dia (Obama -red) nggak ada yang memperhatikan dia kan?,” ucap Pete, sambil menunjukkan hasil jepretannya saat Obama mengadakan kunjungan ke Moscow itu. Di foto itu terlihat orang-orang seperti sedang mengantri ke arah kanan. Sementara Obama di sebelahnya menghadap arah berlawanan, tak ada yang memperhatikan. “Coba kalau sekarang,” ungkapnya. Foto tersebut menurut Pete diambil sekitar tiga tahun lalu.
Juga saat Obama ikut menghadiri konferensi pers bersama para Senator lainnya, perhatian saat itu hanya tertuju kepada Richard Lugar, Senator gaek asal negara bagian Indiana. “Anda bisa lihat, kemana arah semua mikrofon ini ditujukan kan?,” tambah bekas fotografer Chicago Tribune Biro Washington ini lagi. Di sebelahnya, Obama tampak hanya melamun memperhatikan Richard.
Yang menarik buat Pete adalah, Obama terasa selalu pas dijepret dari sudut manapun. Dan Obama, lanjut Pete, juga tidak pernah merasa terganggu dengan kehadirannya sebagai fotografer di setiap kegiatannya, baik di hadapan publik, maupun saat sedang berada di ruangan kerja. “Sehingga foto-fotonya alamiah, tidak dibuat-buat,” jelas kontributor Majalah National Geographic ini lagi.
Sebagai tukang jepret profesional, Pete memang jeli melihat sisi-sisi humanis Obama, bahkan sejak presiden Amerika yang baru ini “belum jadi apa-apa”. Tapi, lanjut pria yang sudah menemani Obama ke Kenya, Afrika Selatan dan Rusia ini, dari awal dia sudah bisa menduga kalau Obama suatu saat akan melejit.
Sisi-sisi humanis, jepretan belakang panggung dari sosok Obama bisa disaksikan dari tayangan-tayangan di website Pete ini. Khusus buat essay foto-foto Obama di web itu, dia memberi judul 'The Rise of Barack Obama'. Kebangkitan Barack Obama.
Tayangan foto-foto ini dia awali dengan foto Obama yang tampak setengah berlari menaiki tangga gedung Capitol Hill. Seolah foto ini menggambarkan bagaimana Obama menuju puncak kekuasaan. Sementara foto kedua, foto Obama bersama anaknya Malia. Foto ini menggambarkan sosok Obama yang tidak pernah melupakan keluarganya, bahkan di tengah kesibukannya sebagai politisi.
Di setiap kesempatan hajatan politik yang dia hadiri, Obama sering membawa serta istri dan kedua putrinya. Sejak saat menjadi senator hingga saat sibuk berkampanye untuk merebut kursi kepresidenan lalu.
Ketika saya berada Columbus menyaksikan kampanye Obama disana, yang pertama kali tampil malah Michelle, istri Obama. Baru setelah 15 menit memberi sambutan, Obama keluar bersama kedua putrinya, Malia dan Sasha. Malah dipasang pula foto bagaimana Michelle dan kedua putrinya duduk di belakang panggung sambil berbisik, sementara Obama di depan terlihat sedang berpidato dalam rangkaian kampanyenya beberapa waktu lalu.
Yang paling menarik perhatian adalah foto saat Obama dan John McCain --bekas pesaingnya sebagai calon presiden-- saat mereka masih sama-sama menjadi senator. Terlihat Obama sedang berbisik kepada McCain. Kita tahu, saat kampanye, bagaimana kemudian sengitnya pertarungan kedua tokoh ini. Saling serang. Tapi kini McCain harus mengakui kemenangan telak Obama. Malah harus disambut tangisan oleh para pendukung McCain ketika veteran perang Vietnam ini mengaku kalah.
Soal foto-fotonya ini, Pete mengaku sudah menghadiahkannya kepada Obama. “Saya sudah bertemu dia (Obama -red) baru-baru ini. Menghadiahkannya esay foto ini. Dan dia memberi tandatangan buku saya juga,” aku Pete senang. (Bersambung)

No comments: